Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Label

Ka Kwarnas Kunjungi Lokasi Jamnas 2011

Selasa, 25 Januari 2011


jambore nasional 2011
Menurut jadwal Jambore Nasional akan diadakan di propinsi Sumatra Selatan tepatnya di di Danau Teluk Gelam, ketua Gerakan Pramuka
Nasional Juga Azrul Azwar sudah menijau lokasi Jambore Nasional tersebut.pada Ksesempatan itu pula Ketua Kwarnas bersilaturahmi dengan Ogan Komering Ilir (OKI) selaku Pemerintah kabupaten, adapun lokasi
untuk Jambore Nasional 2011 Atau disingkat Jamnas ini berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit, diharapkan pemerintahan daerah tersebut memastikan Bumi perkemahan aman dari penyakitseperti malaria,Pembangunan Fasilitas juga hendaknya dibuat permanen agar bisa di manfaatkan oleh Kwartir cabang di Sulewasi Selatan untuk acara acara kecil.
adapun perkiraan anggota pramuka yang akan menghadiri acara Jambore nasional itu adalah 20 ribu hingga 24 ribu orang utusan 480 kabupaten dan 33 provinsi se-Indonesia, serta dari Singapura serta Malaysia.
luas area Bumi perkemahan Untuk Jambore Nasional 2010 adalah seluas 79.200 meter persegi (m2) atau sekitar 158.400 m2. , berbagai fasilitas pun seperti toilet, mushola sudah mulai dipersiapkan

Logo Jambore Nasional 2010

I. Bentuk

Bentuk logo dari tiga elemen penting yaitu Tunas Kelapa, Jembatan Ampera, dan Elemen Air. Tunas Kelapa merupakan logo dari Pramuka itu sendiri. Jembatan Ampera merupakan Landmark kota Palembang, Sumatera Selatan. Sedangkan air menggambarkan Danau Teluk Gelam sebagai tempat pelaksanaan Jambore Nasional ini. Elemen air ini terdiri dari Sembilan garis yang menggambarkan bahwa pelaksanaan Jambore ini merupakan Jambore Nasional ke Sembilan

II.Typografi

Jenis tulisan memiliki kepribadian dan menunjukkan fungsi tertentu. Penggunaan yang konsisten dari jenis tulisan tertentu membuat audiens dengan mudah mengenali brand. Typografi Jambore Nasional 2011 menggunakan front Brushflash. Penggunaan front Brushflash mencerminkan semangat, kerjasama, dan kemandirian dalam pramuka itu sendiri.

III.Warna

Warna dasar utama yang dipilih adalah putih dan didukung oleh tiga warna lainnya yaitu merah, biru, dan hitam. Warna merah pada Jembatan Ampera dan tunas kelapa mencerminkan semangat dan kekuatan. Warna biru pada air mencerminkan kepercayaan, kesetiaan, ketenangan, kedamaian, dan ketulusan. Sedangkan warna hitam pada typografi mencerminkan kekuatan dan keagungan.

Maskot Jamnas 2011

I .Bentuk

Karikatur Bangau Bluwok yang memikul tongkat berwarna merah dan diujungnya terikat bendera berwarna orange berlogo Tunas Kelapa.Burung Bangau berada pada posisi berdiri memakai Seragam Pramuka Penggalang lengkap beserta atributnya.
Si bluwok juga mengacungkan jari jempol tangan kanannya kearah depan.

II . Pengertian

Bangau Bluwok merupakan satwa liar yang harus dilindungi dari kepunahan.
Seragam Pramuka Penggalang dan atribut merupakan Pramuka yang harus memberikan cerminan tentang pentingnya melestarikan satwa dan lingkungan/alam sekitar.Jempol tangan kanan memberikan makna bahwasanya Pramuka kedepan harus lebih oke dan maju lagi.

III. Warna

Warna cokelat muda, menggambarkan kematangan dalam bersikap dan bertindak.Warna merah, menggambarkan sikap pemberani/kesatria/patriotik.Warna hitam, menggambarkan keinginan untuk mengabdikan diri di masyarakat.Warna cream, menggambarkan kelembutan dan kehalusansi Bawok.

NAMA MASKOT JAMBORE NASIONAL IX 2011

“ SI BAWOK “

  1. Makna
  • Merupakan singkatan dari “ Bangau Bluwok “
  • Mempunyai arti kepanjangan :

Berwatak Arif, Wawasan Organisasi, dan Kesatria “

  1. Gaya Bahasa
  • Pengucapan familier
  • Komunikatif
  • Mudah diingat dan dimengerti
  • Jenaka/lucu

Sejarah Pramuka Indonesia

Scouting yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Robert Boden Powell sebagai cara membina kaum muda, setelah beliau berhasil mengatasi situasi dan kondisi kaum muda di kota London pada tahun 1903. Saat beliau kembali ke London sebagai pahlawan perang Boer. Pada saat itu, beliau menyaksikan kota London yang menderita kehancuran ekonomi, dan sosial yang berdampak pada kehidupan remaja yang terlibat dalam aksi kekerasan, minuman keras, dan tindakan kejahatan. Beliau dengan tegas mengatakan bahwa “…ini bukan kesalahan mereka. Mereka hanya membutuhkan sesuatu yang dapat membuat mereka berguna…” (Robert Boden Powell oleh Courtney, 1992).

Upaya dan keberhasilan beliau itu mendapat sambutan dan perhatian luas masyarakat Inggris, khususnya mereka yang peduli terhadap pembinaan remaja. Boden Powell menerapkan Scouting, yang semula digunakan beliau untuk melatih prajurit muda angkatan perang Inggris, bagi remaja Inggris yang disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi kaum muda Inggris saat itu.

Pengalaman penerapan scouting tersebut di ujicoba secara intensif dalam pelatihan 21 orang pemuda dengan berjkemah di pulau Brown Sea pada tanggal 25 Juli 1907, selama 8 hari.

Pengalaman keberhasilan Boden Powell sebelum, dan sesudah perkemahan di Brown Sea beliau tulis dalam buku “Scouting for Boys” pada tahun 1908.

Buku Scouting for Boys tersebar ke seluruh dunia. Kepramukaan/Scouting memperoleh pengakuan masyarakat dunia, khususnya para pendidik dan pakar ilmu pendidikan, sebagai salah satu pendidikan nonformal yang efektif. Sejak saat itu, berdirilah organisasi kepanduan (pandu) atau Boy Scout Movement yang menyelenggarakan kepanduan/Scouting.

Gerakan kepanduan sebagai organisasi pendidikan nonformal tersebar di dunia bagi kaum muda, yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan sebagai cara mencapai tujuan pendidikan.